Sunday, December 29, 2013

Penerbangan Tambahan Bandara Ngurah Rai



Bali yang merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan domestik ataupun internasional dalam menyambut maupun menghabiskan liburan Natal dan Tahun Baru.   
Sejumlah maskapai penerbangan mengajukan penerbangan tambahan dikarenakan tiap tahun, kunjungan ke Bali akan terus meningkat.

Ada empat maskapai penerbangan yang meminta kuota penerbangan tambahan diantaranya; Citilink, Air Asia, Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air. Penerbangan tambahan tersebut jika di total mencapai 145 penerbangan dengan total 25.402 kursi. 




Dengan rincian: 
Citilink tujuan CGK 30 penerbangan tambahan sebanyak 5.400 kursi


Air Asia tujuan JOG 12 penerbangan tambahan sebanyak 2.160 kursi, juga 24 penerbangan tambahan tujuan BDO dengan total kursi sebanyak 4.320. Selain itu, Air Asia tujuan UPG mengajukan 24 penerbangan tambahan dengan total 4.320 kursi. 

Sriwijaya Air tujuan CGK  36 penerbangan tambahan dengan total kursi sebanyak 6.480, juga mengajukan 17 penerbangan tambahan tujuan CGK dengan jumlah kursi 2.210. 
Sementara Garuda Indonesia mengajukan 2 penerbangan tambahan tujuan CGK dengan jumlah kursi 512. 



Untuk mendukung kelancaran operasional penerbangan dan penumpang, Angkasa Pura I Ngurah Rai Airport, sejak 18 Desember 2013 hingga 4 Januari 2014 membuka Posko Terpadu Monitoring Angkutan Natal & Tahun Baru 2013-2014.  Posko berlokasi di public hall keberangkatan domestik (terminal baru). Beroperasi selama 24 jam yang melibatkan petugas gabungan Angkasa Pura I, Otoritas Bandara, TNI AU, Kepolisian Kawasan Udara dan Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Saturday, December 14, 2013

Company Profile PT. Gapura Angkasa

PT. Gapura Angkasa didirikan melalui perjanjian usaha patungan antara tiga perusahaan milik negara Indonesia yang bergerak dalam industri transportasi udara, antara lain PT. Garuda Indonesia, sebagai maskapai penerbangan pembawa bendera bangsa ( flag carrier), dan otoritas bandara, PT. Angkasa Pura I dan PT. Angkasa Pura II.

Membangun diri sebagai patokan untuk ground handling di negeri ini, PT. Gapura Angkasa sepenuhnya berkomitmen terhadap kualitas. Kepuasan dan keselamatan & keamanan pelanggan telah dan terus menjadi faktor kunci keberhasilan PT Gapura Angkasa. Dan ini telah diakui melalui berbagai sertifikasi yang diterima oleh Perseroan, di antaranya Sertifikat Operasi (Sertifikat Operasi), ISO 9001:2008, dan SNI Award. Selain itu, Perusahaan telah mencapai sertifikasi ISAGO yang merupakan audit keselamatan bagi perusahan ground handling di seluruh dunia.

Let's Watch It!



PT Gapura Angkasa telah memiliki cabang lebih dari 26 bandara domestik dan internasional di Indonesia. Dari ke dua puluh enam bandara tersebut, PT Gapura Angkasa berusaha untuk memberikan layanan ground handling yang komprehensif dengan standar pelayanan yang tinggi serta prosedur yang ketat.

Sebagai salah satu aset utamanya, pengembangan armada peralatan Ground Support Equipment juga menjadi prioritas dalam perencanaan PT. Gapura Angkasa. Selain melengkapi diri dengan berbagai peralatan Ground Support Equipment (GSE) yang canggih, seperti Towbarless Aircraft Handling Tractor.

Sampai saat ini, dengan didukung oleh 2.094 karyawan yang berdedikasi dan terampil dan memiliki keahlian di berbagai bidang serta kekuatan armada GSE yang terdiri dari 3367 unit, PT. Gapura Angkasa telah melayani lebih dari empat puluh tiga maskapai penerbangan termasuk Chartered Flight, VVIP Flight dan Military Flight.

Unccompanied Minor (UM)



Uncompanied Minor adalah fasilitas layanan penerbangan tanpa didampingi orangtua. Dalam menggunakan fasilitas ini, kondisi anak harus sehat jasmani dan rohani. PT. Gapura Angkasa sebagai ground handling terbaik akan memberikan staff khusus untuk membantu mengarahkan anak-anak anda, sehingga anda tidak perlu khawatir melepas buah hati (7-12 tahun) anda untuk trip seorang diri ke route domestik maupun international.
Layanan Uncompanied Minor merupakan layanan yang memungkinkan anak – anak bisa melakukan perjalanan dengan pesawat tanpa didampingi orang tuanya, saat ini layanan tersebut sudah didukung oleh beberapa maskapai dalam negeri, berikut adalah cara melakukan reservasi menggunakan layanan ini :
1. Melakukan reservasi penerbangan seperti biasa.
2. Beritahukan kepada petugas yang menerima reservasi bahwa anak-anaklah yang akan melakukan penerbangan dan tanpa pendamping, hal ini berfungsi agar pihak maskapai dapat menginformasikan keterangan ini kepada bandara tujuan.
3. Pastikan semua reservasi telah dikonfirmasi dengan benar, baik untuk keberangkatan maupun pulang.
4. Serahkan anak kepada ground staff PT. Gapura Angkasa di bandara tersebut. Ground staff inilah yang akan mendampingi sang anak, termasuk ketika dia harus melalui custom, imigrasi, security control dan ruang tunggu, hingga diserahkan kepada awak kabin.
5. Petugas Groud staff akan memberikan form UM, isi dengan jelas, lengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung perjalanan lainnya. Pastikan siapa nama keluarga penjemput ketika sang anak sampai di bandara tujuan.
6. Berikutnya, anak akan diberikan identitas UM yang harus disematkan di dada atau digantung di leher selama penerbangan. Identitas UM ini juga dicantumkan pada setiap bagasi anak tersebut.
7. Selanjutnya, ketika pesawat mendarat di bandara tujuan, awak kabin akan menyerakhan kepada ground staff maskapai di bandara tujuan, kemudian diserahkan kepada orang yang menjemput, penjemput harus sesuai dengan nama yang kamu cantumkan di form UM.

Saturday, December 7, 2013

Jasa Pelayanan yang Diberikan PT Gapura Angkasa

PT Gapura Angkasa sebagai perusahaan yang bergerak di bidang usaha penunjang kegiatan di bandara merupakan perusahaan jasa layanan Ground Handling yang meliputi jasa pelayanan menyeluruh pre-flight sampai post-flight bagi pelanggan yaitu perusahaan penerbangan baik domestik maupun internasional juga para penumpang.
Pelayanan yang diberikan kepada customer (airport) oleh PT Gapura Angkasa secara garis besar dibagi tiga yaitu :
1. Passenger and baggage handling
Mencakup pelayanan pre flight sampai post flightDalam melaksanakan tugas sehari-hari, unit 
ini terbagi dalam beberapa bagian yaitu :
a. Check-in counter adalah tempat pelaporan penumpang dan bagasinya,
b. Boarding gate adalah ruang tempat tunggu penumpang yang akan naik ke pesawat,
c. Lost and found adalah tempat untuk melapor jika penumpang mengalami kerusakan pada 
   bagasinya, kehilangan bagasinya, dan sebagainya.
2. Operation, terdiri dari unit-unit :
a. Departemen control adalah unit kerja di jajaran apron PTGapura Angkasa yang bertugas 
   memonitor dan mengkoordinasi pelaksanaan seluruh operasional penerbangan yang ditangani  
   oleh PT Gapura Angkasa di bandara.
b. Load control adalah unit kerja di jajaran apron PTGapura Angkasa yang bertugas 
   mempersiapkan, mengontrol dan membuat dokumen muatan pesawat.
c. Load master adalah staf yang bertugas menaikkan dan menurunkan muatan dari dan ke 
   compartment pesawat,
d. Ramp handling, adalah unit kerja di jajaran apron PTGapura Angkasa yang bertugas sebagai 
    koordinator pelaksanaan handling pesawat di apron.
3. Kargo:
      PT. Gapura Angkasa melaksanakan pelayanan pengiriman kargo yang dimulai dari proses  
 penerimaan, storage dan pemberangkatan kargo (Outgoing dan Incoming Cargo).
             Alur Outgoing Kargo
             Secara umum proses outgoing kargo ekspor adalah sebagai berikut :
      1. Kargo yang akan dikirim akan dilakukan pembukuan (reservation) terlebih dahulu
      2. Setelah melakukan reservation, kargo akan dibawa ke Gudang Penerimaan Kargo (Warehouse Acceptance). Disana kargo akan dilengkapi dengan :
            a.  Form Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dan Pemberitahuan Ekspor Barang 
                    Tertentu (PEBT)
            b.    Form Shipper Letter of Instruction (SLI)
            c.    Packing List
            d.   Perishable dan Live Animal dilengkapi dokumen karantina
            e.    Dokumen pelengkap lainnya.
      3.   Dari proses di gudang penerimaan kargo, kargo akan dibawa ke unit Bea dan Cukai 
    (customs). Di customs, kargo akan menerima dokumen kargo dan persetujuan muat (fiat muat) apabila dokumen pengangkutan lengkap. Persetujuan itu berupa pengecapan stempel, dimana stempel tersebut sebagai tanda bahwa kargo yang bersangkutan diizinkan oleh pihak bea cukai untuk dikirim.
               4.    Kemudian kargo yang dikirimkan sebelum disimpan di gudang pengiriman (Warehouse 
                   Movement) dilakukan pemeriksaan X-Ray terlebih dahulu, untuk mengetahui isi yang akan 
                   dikirim.
               5.    Setelah pemeriksaan tersebut maka kargo akan disimpan di gudang (Storage area). 
                   Kargo yang akan dikirim akan di packing ulang dengan menggunakan plastik di Build up 
                   area.
               6.     Jika sudah siap, kargo akan dimuat ke pesawat.
                Alur Incoming Kargo
                Secara umum proses incoming kargo impor adalah sebagai berikut :
      1. Kargo diturunkan dari pesawat dan dibawa ke Break Down Area menggunakan dollies.
      2. Di Break Down Area, cargo dilakukan proses pemisahan dan dilakukan proses pencatatan Airway Bill.
      3. Setelah itu cargo akan disimpan di Import Warehouse / Acceptance Import untuk pemeriksaan fisik cargo dan dokumen-dokumennya.
      4. Pihak Warehouse Operator akan mengirimkan NOA (Notice Of Arrival) kepada consignee dengan tujuan untuk memberitahukan bahwa cargo telah sampai dan siap diambil.
      5. Saat consignee mengambil cargo, consignee dikenai biaya sewa gudang.

Setelah consignee menyelesaikan pembayaran maka proses selanjutnya adalah pemeriksaan bea & cukai. Proses ini mirip dengan proses kedatangan penumpang internasional dimana terdapat jalur hijau dan jalur merah. Setelah pemeriksaan bea & cukai, cargo dapat dibawa oleh consignee.

VAT Refund for Tourist





Untuk meningkatkan pelayanan kepada turis asing, dengan memberikan kemudahan dalam rangka pengembalian (refund) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) barang yang dimanfaatkan di luar negeri, maka Menteri Keuangan M. Chatib Basri didampingi oleh Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono, meresmikan tempat layanan VAT (Value Added Tax) Refund for Tourist pada 4 Oktober 2013 lalu.

Layanan ini diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dengan mengacu pada standar dan praktik internasional yang juga dilaksanakan di banyak negara maju, terkait penerapan international fairness practice pajak atas konsumsi.
“Ini merupakan bentuk nyata dari sebuah sinergi yang dilakukan oleh dua unit eselon I terbesar di Kementerian Keuangan,” ungkap Menteri Keuangan memberikan apresiasi yang sangat tinggi atas kerjasama antara DJP dengan DJBC.

Diharapkan layanan VAT Refund for Tourist ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara, serta mampu mendukung peningkatan perdagangan internasional.

Saat ini, DJP telah menyediakan layanan VAT Refund for Tourist di 5 bandara internasional Indonesia yaitu Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta, Ngurah Rai International Airport Denpasar, Bandara Internasional Adi Sutjipto Yogyakarta, Bandara Internasional Juanda Surabaya, dan Bandara Internasional Kuala Namu Medan.

World Trade Organization (WTO) OMC IX 2013 di Bali



Selasa lalu, tanggal 3 Desember 2013, setelah penerbangan selama kurang lebih satu setengah jam dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta menggunakan pesawat khusus Kepresidenan jenis Boeing 737-800 milik Garuda Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara, Ani Bambang Yudhoyono beserta rombongan antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah, dan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi dan Informasi Heru Lelono dan Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Istana Kepresidenan, Minulyo Suprapto, tiba di Ngurah Rai International Airport, Denpasar, Bali.

Sebagai tuan rumah penyelenggaraan Konferensi WTO tahun 2013, yang berlangsung dari tanggal 3 Desember 2013 sampai 6 Desember 2013. Presiden SBY membuka Konferensi Tingkat Menteri ke-9 World Trade Organization (WTO) hari itu juga tepatnya pukul 15.00 Wita yang berlokasikan di Bali Nusa Dua Converention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali.

Dalam sidang KTM ke-9 tersebut, beberapa negara yang mewakili negara maju (Jepang, AS dan Canada) menyatakan dukungannya terhadap agenda yang diusung Indonesia. Namun, negara-negara berkembang mengharapkan agar fasilitasi perdagangan dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan kapasitas. Mereka menekankan program bantuan ‘pengembangan kapasitas' sangat dibutuhkan guna memperlancar perdagangan di negara-negara berkembang. Diharapkan pemerintah Indonesia yang mewakili di sidang WTO Bali, bisa membuat kesepakatan tersendiri dengan negara lain dalam rangka membangun sektor perdagangan dan pangan.